Desain Modifikasi Motor Terbaik: www.otodesain.net

  • 09:15:51 am on February 15, 2012 | 22
    Tags: , , , , , ,


    Halo bro, met pagi…hmmm…ngobrolin hal-hal aneh aja dulu yukkkssss… Ane baru buka detikcom, ternyata ada berita yang cukup menggelikan yang (memang biasa) terjadi di negeri ini. Monggo disimak…

    Surabaya – Ukurannya tak begitu besar. Namun reklame ini menyita perhatian karena lokasinya cukup strategis. Berdiri di sudut Wonokromo yang dikenal selalu terjadi kemacetan.

    Menarik dilihat pengguna jalan yang terjebak kemacetan karena dua modelnya mengenakan seragam polisi lengkap. Entah dua obyek yang mengenakan helm SNI tersebut asli polwan atau hanya sekedar model. Tapi yang pasti, cantik rupawan.

    Pesan yang disampaikan dalam reklame itu ajakan untuk mengenakan helm bersertifikasi asli SNI agar nyaman dan aman saat berkendara.

    Namun sayangnya, pesan sosial yang mulia itu justru porsinya tak sebanding dengan logo merk helm. Ukuran logo KYT terlihat cukup dominan dibanding pesan sosialisasi tersebut.

    “Mau promosi helm saja kok ya aneh-aneh caranya,” kata Yoyok, seorang pengendara motor yang dimintai pendapatnya saat terjebak kemacetan di Wonokromo, Rabu (15/2/2012) pagi.

    Dan lebih ironis lagi, penempatan posisi logo Polri maupun Satlantas juga terkesan dipaksakan. Di dalam reklame yang dikemas layanan sosial itu logo institusi kepolisian sangat tak sebanding dengan logo KYT dan gambar helm.

    Dan polisi wanita yang berseragam lengkap itu juga patut disayangkan. Karena bila reklame tersebut murni komersial dan bukan iklan layanan sosial maka kesan yang terjadi adalah polisi menjadi bintang iklannya Kyt.

    Maaf  kalau foto nya resolusi kecil bro…soalnya dari sumbernya udah kecil n ane ga punya yang resolusi gede. Sebenernya himbauan polisi plus plus ini bukan yang pertama terjadi. Ane pernah motret satu kerjasama antara polisi dan pihak lain yang menurut ane konyol dan aneh juga. Sudah lama sihhh, jaman ane baru lulus kuliah di Jogja, sekitar tahun 2008an. Monggo dilihat fotonya…

    Kayanya, dari yang pernah ngobrolmotor lihat di jalanan, Kepolisian sepertinya memang punya bentuk kerjasama plus-plus dengan pihak swasta. Yang jadi pertanyaan adalah, apa etis kerja sama kaya gitu? Bukankah himbauan-himbauan dan anjuran terkait dengan lalu lintas itu memang tanggung jawab kepolisian? Bukankah melayani masyarakat adalah tanggung jawab, bukan obsesi…apalagi itu juga tagline salah satu melek rokok pada saat itu. Mengapa harus menggandeng pihak swasta? Terus, bentuk kerja sama seperti apakah yang dilakukan? Terus, kalau ada duit yang masuk, duit tersebut masuk di pos manakah? Bukannya lembaga negara harus nonprofit, murni melayani masyarakat? Hmmmm… banyak sekali pertanyaan yang muncul dari praktek kerjasama plus-plus ini… Monggo buat yang tahu jawabannya di share di sini. Buat teman-teman blogger atau masbro yang  tinggal di Jatim, kalau mau nyumbang foto reklame helm SNI yang dimaksud juga boleh, biar gambarnya lebih jelas…

    Okai…silakan berkomentar…

    Sumber: detik surabaya

     

Comments

  • bennythegreat 9:24 am on February 15, 2012 | # | Reply

    sumber dana kepolisian:

    – jatah preman tempat maksiat
    – pungli
    – uang “damai” tilang
    – jualan barang bukti
    – tip dari masyarakat
    – angpaw dari proyek swasta

    opo meneh hayo…

    polisi kita bersih?
    think again lah…!!

  • penggemar ninja 9:36 am on February 15, 2012 | # | Reply

    jualan barang bukti

    kyknya ini yg paling gede nich..:D

    • masTer Samidi O_O 10:51 am on February 28, 2012 | # | Reply

      barang bukti balap liar mahal ga ya….kan parts kompetisi nya banyak :mrgreen:

  • asmarantaka 9:39 am on February 15, 2012 | # | Reply

    yahhh macam team balapppp…duit dari internal kurang..yah harus kreatif cari sponsorrrrr 😀 :mrgreen:

  • BEE 9:53 am on February 15, 2012 | # | Reply

    MBah nya Kriminil kata orang mah.
    kalau polisinya keluarga sih memperlancar urusan uenak,
    tapi kalau gak ada hubungan, siap-siap dibodohi deh.

    • masTer Samidi O_O 10:52 am on February 28, 2012 | # | Reply

      “kalau polisinya keluarga sih memperlancar urusan uenak,
      tapi kalau gak ada hubungan, siap-siap dibodohi deh”
      wkwkwkwkwk……jadi malu….

  • husni 3:52 pm on February 15, 2012 | # | Reply

    ngeri kali comment Benny.. kalo penegak hukum jadi badan oesaha.. kemana cari keadilan yah!

  • javabiker 4:47 pm on February 15, 2012 | # | Reply

    Kondisi system yg kompleks ..
    http://javabiker.wordpress.com/2012/02/15/pendapat-sobat-biker-tentang-new-ninja-150rr/

  • rullynova 9:05 pm on February 15, 2012 | # | Reply

    Pulisi yg bersih itu oknum nya pulisi 😀

  • robuwes 12:12 am on February 16, 2012 | # | Reply

    Suroboyo ya rek??
    Saya juga aneh sama polisi surabaya, coba lihat sepanjang jalan ahmad yani terutama dipagi hari.
    Branding ONE HEART sangat mendominasi sekali, nampak polisi dari sepeda motornya, rompinya, benderanya, pembatas jalan, posnya (bahkan saya curiga sampai pakaian dalamnya pun) di branding sama slogan tersebut. Bisakah polisi itu neral sebagai lembaga non profit negara dan mengayomi masyarakat?
    Apakah kurang anggaran dari pemerintah?
    Atau……..

    Nb: Aku baru ngeh minggu kapanane aku perpanjang sim di salah satu kantor samsat full di branding ngono. Lha sepedaku merek kanzen (yo sungkan rek).

    Semoga pengayom ku segera “insyaf”

    • masTer Samidi O_O 10:50 am on February 28, 2012 | # | Reply

      AMIIIINNNNNNN……….semua alam semesta ikut mendoakan 🙂

  • samboga 8:36 am on February 16, 2012 | # | Reply

    gue rasa pulisi lbh baek nyari duit tambahan spt itu,drpd malam2 razia orang melintas dan hasil duit razia nya buat makan nasgor bisa jd apes..

  • temonsoejadi 6:59 am on February 20, 2012 | # | Reply

    nitip tulisan mas
    http://temonsoejadi.wordpress.com/2012/02/20/jari-roda-yang-hilang/
    semoga bermanfaat.

  • S.K.P 10:29 am on February 20, 2012 | # | Reply

    Susah… Posisi polisi serba terjepit tanpa “tambahan”… Misalnya saja, ada enggak yang tanya biaya operasional mobil polisi? Setau saya didaerah saya untuk motor/mobil polisi dapet jatah bensin 10 s/d 25 ribu rupiah sehari… ngejar maling bisa sampe mana tuh?

    Bukan bermaksud membela tindakan “bisnis sampingan” aparat, tapi kalo mau jalan ya minimal harus didukung opresional yang “masuk akal” iya ndak? Kalo sudah terpenuhi kok masih “Bisnis Sampingan” ya berarti Provost harus bertindak..

    • masTer Samidi O_O 11:18 am on February 28, 2012 | # | Reply

      klo tentang operasional yang mendukung, ane setuju. Tapi tentang bisnis ampingan sebagai ‘tambahan’, gimana kita bisa memastikan kalau itu bukan suatu praktek yang melenceng dari fungsi polisi? sebenernya diatur gak sih ma Polri masalah sponsorship2 ini ????

  • nelsonchow 12:03 am on February 22, 2012 | # | Reply

    Menurut ane sah2 aja sih iklan terselebung lewat baliho himbauan. Masih bagus iklanin helm yg punya sertifikat DOT. Coba banyangin, kalo orang awam disuruh beli helm SNI, dan mereka gak tau helm yg bersertifikat SNI, mereka akan beli helm yg asal2an. Jadi dengan adanya baliho iklan tsb, mereka dibantu untuk memilih helm yg sesuai standar.
    * sory ane bukan sales KYT hehehe

    Tapi iklan rokok gak setuju sih

  • NOUVO Z 2007 7:43 am on February 23, 2012 | # | Reply

    Polisi: Afika….
    Afika: Apa….
    Polisi: Ada yang baru nih… Pake helm KYT dulu ya, nanti dingin loh…
    Afika: Hah jeruk? Polisi kaya jeruk… hehehe…
    Ga jelas ya hehehe….

  • samson 5:40 pm on February 25, 2012 | # | Reply

    pak/ibu polisi kalo bisa ikutan/kasih koment dong…biar kita2 ini masih menghargai profesi anda di negara tercinta ini…(infonya tilang knalpot berisik itu belum ada UU-nya yah..kata mentri lingkungan hidup neh, karena berkaitan dengan instansinya alias masalah polusi-polusian, jadi seharusnya belum bisa digunakan tilang, tapi sama polisi tercinta kita tetap aja di tilang :d)


Tulis komentar aaahhh....